Profil Pepe, Pemain Sepak Bola Legendaris Asal Portugal

Ilustrasi Profil Pepe, Pemain Sepak Bola Legendaris Asal Portugal. Foto: Unsplash.com/halacious

Profil Pepe, Pemain Sepak Bola Legendaris Asal Portugal – Penggemar sepak bola tentu mengenali Pepe, seorang bek legendaris yang meskipun sudah berusia lanjut, masih dipilih untuk menjadi starter dalam pertahanan Portugal. Profil Pepe dan perjalanan karier serta pengaruhnya di dunia sepak bola perlu diketahui penggemar bola.

Dikutip dari ejournal.unib.ac.id, dalam upaya mengembangkan prestasi dalam olahraga sepak bola, diperlukan elemen-elemen pendukung yang sangat krusial.

Profil Pepe

Pepe Nggak Seperti Pemain Berusia 41 Tahun

Képler Laveran Lima Ferreira, yang lebih dikenal sebagai Pepe, adalah salah satu bek tengah paling menonjol dalam dunia sepak bola modern.
Berikut ini profil Pepe untuk para pecinta sepak bola yang mengagumi permainannya.
Lahir pada tanggal 26 Februari 1983 di Maceió, Brasil, pesepak bola ini memulai karir sepak bolanya di tanah kelahirannya sebelum akhirnya mengukir nama besar di Eropa, khususnya di Portugal dan Spanyol.
Kehebatan dan konsistensinya di lapangan menjadikannya salah satu pemain bertahan yang paling disegani dalam sejarah sepak bola.

Biodata Pepe

Rahasia Pepe Masih Kuat Main Bola di Usia 40 Tahun - Kaltim Post

Biodata Pepe selengkapnya.
Nama Lengkap: Képler Laveran de Lima Ferreira
Nama Panggilan: Pepe
Tanggal Lahir: 26 Februari 1983
Tempat Lahir: Maceió, Brasil
Kebangsaan: Portugal (naturalisasi)
Tinggi: 188 cm (6 kaki 2 inci)
Posisi: Bek Tengah
Klub Saat Ini: Porto (Primeira Liga)
Nomor Punggung: 3

Perjalanan Karier Pepe

Pemain Sepak Bola Legendaris
Pemain Sepak Bola Legendaris

Karier pria kelahiran Brasil ini di timnas telah membuktikan ketangguhannya seiring berjalannya waktu. Ada sesuatu yang istimewa dalam dirinya yang membuatnya tetap menjadi pilihan utama bagi negaranya selama bertahun-tahun.

1. Mulai membela Timnas Portugal pada 2007

Pepe memulai karier profesionalnya di Portugal bersama Maritimo. Dengan cepat, bakatnya menarik perhatian FC Porto, yang merekrutnya pada tahun 2004.
Di Porto, karir ia mulai menanjak. Meskipun ia ditawari untuk bermain untuk Timnas Brasil, negara kelahirannya, pesepak bola legendris ini memilih untuk mewakili Portugal. Namun, proses untuk mendapatkan kewarganegaraan Portugal membuatnya harus menunggu hingga tahun 2007.
Setelah mendapatkan kewarganegaraan Portugal, ia resmi debut bersama Timnas Portugal pada bulan November 2007 dalam pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2008 melawan Finlandia.

2. Selalu jadi andalan Timnas Portugal sejak 2008

Sejak debutnya di Piala Eropa 2008, ia telah menjadi pilihan utama di Timnas Portugal. Ia secara konsisten mewakili Selecao das Quinas dalam setiap turnamen besar, termasuk Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan dan Piala Dunia 2014 di Brasil.
Namun, penampilannya dalam kedua turnamen tersebut tidak begitu mencolok. Pada Piala Dunia 2010, ia hanya tampil dua kali saat Portugal tersingkir di babak 16 besar. Sedangkan di Piala Dunia 2014, ia bahkan mendapat kartu merah, yang menyebabkan Portugal tersingkir dari fase grup.

3. Juara Piala Eropa 2016 jadi puncak karier Pepe bersama Portugal

Keberuntungannya bersama Timnas Portugal tampaknya lebih cerah saat berkompetisi di Piala Eropa dibandingkan Piala Dunia. Pada Piala Eropa 2008, ia bersama Portugal berhasil mencapai babak perempat final. Prestasinya semakin meningkat pada 2012 dengan mencapai babak semifinal.
Puncak karier internasional pesepak bola ini bersama Portugal terjadi pada Piala Eropa 2016 di Prancis, di mana mereka berhasil meraih trofi juara. ia memberikan kontribusi besar dengan tampil dalam semua pertandingan kecuali semifinal, di mana ia absen karena cedera paha.
Pertahanan solid yang dipimpin oleh ia berhasil membatasi lawan untuk hanya mencetak lima gol sepanjang turnamen, dengan mencatat empat clean sheet, termasuk di final melawan Prancis. Momen ini merupakan puncak dari karier Pepe bersama Timnas Portugal hingga saat ini.

4. Sempat menurun, Pepe bangkit bersama Porto

Pesepak bola ini tidak hanya sukses bersama Timnas Portugal, tetapi juga di klub-klub tempatnya bermain. Dia memimpin Real Madrid meraih gelar Liga Champions Eropa sebanyak tiga kali.
Namun, kariernya di Madrid berakhir secara tidak memuaskan ketika ia dilepas pada tahun 2017 setelah tidak mendapatkan perpanjangan kontrak yang diharapkan.
Setelah meninggalkan Madrid, karier ia mengalami penurunan, sebagian besar karena cedera yang mulai mengganggu. Dia kemudian bergabung dengan Besiktas, di mana selama 1,5 musim tidak ada pencapaian yang signifikan. Keberuntungan berbalik ketika ia memutuskan untuk kembali ke FC Porto pada Januari 2019.
Kembali bersama Porto membuka banyak kesempatan bagi dia untuk membuktikan kemampuannya. Pada tahun 2020, dia bahkan diangkat sebagai kapten tim. Sejak kembali ke Porto, ia telah berperan penting dalam meraih enam gelar, termasuk dua gelar Primeira Liga Portugal.

5. Bakal melakoni Piala Dunia keempatnya pada 2022

Kebangkitan pesepak bola ini bersama Porto telah menjadi faktor kunci dalam kelanjutan seleksinya untuk Piala Dunia 2022. Turnamen ini menandai penampilan keempatnya di pentas dunia. Sejauh ini, ia telah mengikuti 8 pertandingan Piala Dunia dan mencetak 1 gol.

Apalagi pengalamannya yang luas dan mentalitas juara tak ayal menjadikan ia sebagai aset berharga bagi Portugal. Ia menjadi panutan bagi bek muda seperti Ruben Dias, Diogo Dalot, dan Nuno Mendes. Kombinasi bek veteran dan muda menjanjikan penguatan lini belakang Portugal menghadapi lawan tangguh.
Meski usianya semakin lanjut, ia membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk berlaga di Piala Dunia 2022 di Qatar. Sebaliknya, hal itu bisa dipandang sebagai keuntungan tersendiri baginya.
Scroll to Top